Aku adalah Rindu yang Tidak Tahu Jalan Pulang Vol. 1
Rp 65.000
Penerbit: CV. Poetry Publisher
Penulis: Tresnaning Diah, dkk
Penyunting: Yuli
Desain layout dan sampul: Tama
Cetakan pertama, Juni 2025
vii + 102 hlm; 14x20 cm
QRCBN: 01-42355-09-06-25
Jilid: Softcover
Penulis: Tresnaning Diah, dkk
Penyunting: Yuli
Desain layout dan sampul: Tama
Cetakan pertama, Juni 2025
vii + 102 hlm; 14x20 cm
QRCBN: 01-42355-09-06-25
Jilid: Softcover
Blurb:
Sebuah antologi yang menghimpun sunyi dalam diksi dan merawat luka dalam aksara.
Di dalam kitab puisi ini, rindu tidak sekadar menjadi tema—ia menjelma entitas yang berjejak dalam palung imaji. Setiap larik adalah laku kontemplatif, menelusuri lara yang bersenyawa dengan harap, menyibak ruang-ruang batin yang barangkali telah lama terperi dalam bisu.
Bukan sekadar perayaan estetik, melainkan juga penandaan eksistensial: bagaimana manusia, dalam keberadaannya yang rapuh, menghimpun serpih-serpih makna dari getir yang tak kunjung luruh. Sebagaimana air yang meresap ke tanah, demikian pula puisi-puisi ini—ia menyusup, menetap, lalu tumbuh menjadi tangkai-tangkai tafsir yang panjang umur.
Ditulis oleh para pengembara rasa dari beragam latar dan rentang usia, buku ini menafsirkan kembali makna pulang, kehilangan, dan kemanusiaan dalam lanskap bahasa yang sublim dan menenun kerapuhan menjadi kekuatan.
Sebuah antologi yang menghimpun sunyi dalam diksi dan merawat luka dalam aksara.
Di dalam kitab puisi ini, rindu tidak sekadar menjadi tema—ia menjelma entitas yang berjejak dalam palung imaji. Setiap larik adalah laku kontemplatif, menelusuri lara yang bersenyawa dengan harap, menyibak ruang-ruang batin yang barangkali telah lama terperi dalam bisu.
Bukan sekadar perayaan estetik, melainkan juga penandaan eksistensial: bagaimana manusia, dalam keberadaannya yang rapuh, menghimpun serpih-serpih makna dari getir yang tak kunjung luruh. Sebagaimana air yang meresap ke tanah, demikian pula puisi-puisi ini—ia menyusup, menetap, lalu tumbuh menjadi tangkai-tangkai tafsir yang panjang umur.
Ditulis oleh para pengembara rasa dari beragam latar dan rentang usia, buku ini menafsirkan kembali makna pulang, kehilangan, dan kemanusiaan dalam lanskap bahasa yang sublim dan menenun kerapuhan menjadi kekuatan.