Livora
Terbaru
Rp 55.800
Penerbit: CV. Poetry Publisher
Penulis: Merry Dahlia, dkk
Penyunting: Yuli
Desain layout dan sampul: Tama
Cetakan pertama, September 2025
vii + 115 hlm; 14x20 cm
ISBN: (Dalam proses)
Jilid: Softcover
Penulis: Merry Dahlia, dkk
Penyunting: Yuli
Desain layout dan sampul: Tama
Cetakan pertama, September 2025
vii + 115 hlm; 14x20 cm
ISBN: (Dalam proses)
Jilid: Softcover
Blurb:
Setiap kisah lahir dari kehidupan, bergema melalui suara, lalu memancar menjadi aura yang memberi makna. Dari sanalah Livora mendapat namanya—terambil dari tiga kata bahasa Inggris: Life (kehidupan), Voice (suara), dan Aura (cahaya batin). Nama ini menjadi pijakan untuk merangkum kisah-kisah pribadi yang lahir dari denyut nyata perjalanan manusia.
Dalam buku ini, puluhan penulis menuturkan fragmen hidupnya dengan jujur: tentang luka yang meninggalkan pelajaran, cinta yang menyalakan harapan, kehilangan yang menempa kekuatan, serta kebahagiaan sederhana yang kerap luput disadari. Semua suara itu berpadu, menjelma orkestra rasa yang memperlihatkan bahwa hidup bukan semata peristiwa, melainkan juga makna yang tersemat di baliknya.
Membaca Livora ibarat menatap cahaya yang dipantulkan prisma: satu sumber melahirkan spektrum warna. Setiap kisah adalah warna, tiap pengalaman menjadi gema, dan setiap halaman memancarkan aura yang menyentuh batin. Buku ini mengingatkan bahwa hidup senantiasa bergaung indah ketika suara-suara personal diberi ruang untuk bersinar.
Setiap kisah lahir dari kehidupan, bergema melalui suara, lalu memancar menjadi aura yang memberi makna. Dari sanalah Livora mendapat namanya—terambil dari tiga kata bahasa Inggris: Life (kehidupan), Voice (suara), dan Aura (cahaya batin). Nama ini menjadi pijakan untuk merangkum kisah-kisah pribadi yang lahir dari denyut nyata perjalanan manusia.
Dalam buku ini, puluhan penulis menuturkan fragmen hidupnya dengan jujur: tentang luka yang meninggalkan pelajaran, cinta yang menyalakan harapan, kehilangan yang menempa kekuatan, serta kebahagiaan sederhana yang kerap luput disadari. Semua suara itu berpadu, menjelma orkestra rasa yang memperlihatkan bahwa hidup bukan semata peristiwa, melainkan juga makna yang tersemat di baliknya.
Membaca Livora ibarat menatap cahaya yang dipantulkan prisma: satu sumber melahirkan spektrum warna. Setiap kisah adalah warna, tiap pengalaman menjadi gema, dan setiap halaman memancarkan aura yang menyentuh batin. Buku ini mengingatkan bahwa hidup senantiasa bergaung indah ketika suara-suara personal diberi ruang untuk bersinar.